Review "BREAKING DAWN PART 2", Dongeng Vampir Pun Berakhir
BREAKING DAWN PART 2, memang lagi booming beud nih, semuanya pengen nonton (BeJo sih gak). hehe. Pada kesempatan kali ini, saya BeJo akan menampilkan sebuah goresan tinta berwarna hitam (apasih? gajelas). To the point deh, karena film ini lagi naik angkot ye, eh salah naik daun, makanya BeJo search di google tentang film ini dan hasilnya jreng...jreng..nemu deh Reviewnya di KapanLagi.com. Yaudah, semoga puas :)
BREAKING DAWN PART 2 langsung melanjutkan ending PART 1 di mana Bella Swan (Kristen Stewart) "terbangun" dari kematian sebagai vampir baru. Bella memang telah secara manusia meninggal setelah melahirkan Renesmee (Mackenzie Foy). Berkat gigitan Edward (Robert Pattinson), Bella bisa melanjutkan hidup sebagai vampir. Impian yang telah lama ia dambakan akhirnya terwujud juga.
Perubahan besar dalam diri Bella ini tentu membuatnya harus banyak beradaptasi. Tak melulu tentang rasa harusnya sebagai vampir baru, Bill Condonsang sutradara memberikan detil-detil adaptasi tersebut dengan sentuhan humor. Melaluinya, penonton bisa melihat bagaimana vampir Bella kini harus metata kembali hubungannya dengan orang terdekat yang berasal dari ras lain, seperti Charlie Swan (manusia) dan Jacob Black (werewolf).
Cukup tentang Bella. Anggota baru keluarga Cullen, Renesmee juga menjadi penyegar franchise TWILIGHT yang pemerannya tetap sama dari film pertama. Meski minim dialog, akting yang ditunjukkan Foy sebagai anak vampir yang misterius tetaplah memikat. Anak kecil yang pertumbuhannya sangat pesat ini ternyata nantinya menjadi sumber masalah besar bagi keluarga Cullen.
Masalah mulai muncul saat keberadaan Renesmee dilaporkan oleh Irina (Maggie Grace) kepada klan Volturi. Irina yang salah menyangka Renesmee sebagai immortal child (anak manusia yang digigit untuk dijadikan vampir) langsung menemui Aro (Michael Sheen) dan kawan-kawannya. Volturi yang punya sejarah kelam dengan keberadaan immortal childpun langsung bertindak. Bersama pasukan vampirnya yang mengerikan, mereka langsung menyerbu Fork.
Plot BREAKING DAWN PART 2dibuat padat dan ringkas karena memang paruh kedua ini mengusung konflik puncak yang ada dalam novelnya. Ketegangan demi ketegangan disusun secara sistematis dari pertengahan film. Bukan konsep baru memang, tapi plot pengumpulan sekutu para vampir baru ini membuat penonton makin tak sabar menyaksikan adegan puncaknya, pertempuran Volturi dan Cullen. Seperti yang diharapkan penonton lewat trailernya.
Tepat di adegan pertempurannya, permainan emosi para tokohnya malah lebih terasa. Coba rasakan sendiri kepuasan saat vampir-vampir Volturi tewas dan rasa kaget bercampur sedih ketika beberapa tokoh penting dari sekutu Cullen tewas terbunuh. Condontak berhenti di situ, ada kejutan besar menanti di akhir pertempuran. Kejutan yang membuat film kelima ini layak dinobatkan menjadi yang terbaik dari kelima serinya.
BREAKING DAWN PART 2 memang berpotensi menghibur, namun kurang sukses memberikan penutup yang fantastis. Dengan kisah percintaan vampir dan manusia dengan segala konfliknya mulai dari film pertama, rasanya adegan penutup yang bahagia membuat TWILIGHT SAGAlayaknya sebuah dongeng. Seberat apa pun permasalahan yang dihadapi, dongeng tetaplah menghadirkan ending yang bisa ditebak.
Kalau saja Bill Condon sedikit nakal dalam menggarap kisah ini dengan memberi bumbu tragedi di dalamnya, film terakhir ini bakal lebih menarik dan dikenang. Hanya saja, untuk memuaskan jutaan fans TWILIGHT, film ini akhirnya menjadi kisah penutup dongeng manis para vampir Cullen. Mereka pun hidup bahagia selamanya...
Sumber: KapanLagi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar